Simphony, 22 Januari 1998. Kasih, malam ini setitik embun asa yang dulu kuharapkan, kini berubah dan berwujud menjadi air pengharapan penuh. Malam ini, sumpah dan janjimu akan kupegang selamanya. Malam ini, lebih kurang 21.30 WIB, kau berjanji siap menjadi kasihku, bahkan pendampingku yang setia selamanya. Kasih, percayalah! Bahwa kau adalah bunga di antara sekian banyak bunga yang ada di taman kehidupan yang kupetik. Kasih, kau adalah segalanya bagiku.
The end in here…
Iklan
Filed under: Puisi Romantis, biru, bunga, embun, janji, kasih, malam, simphony