Puisi adalah Hidupku

Tulisan Merupakan Gambaran Hati

Surat Buat ke-2 Anakku; Difa dan Fakhri

surat dari ayah untuk ke-2 anaknyaMalam yang hening ini, aku jauh dari anak-anakku. Mereka kutinggalkan demi meraih segumpal harapan. “Anakku, tidurlah ya sayang… Di sampingmu pasti ada ibumu. Kau pasti merasa nyaman juga dengannya. Ayah pergi bukan ‘tuk selamanya. Besok juga pasti pulang.” Baca entri selengkapnya »

Filed under: Tak Berkategori, , , , , , , , , , , , , , , ,

Renungan Perjalanan Menuju Kematian

perjalanan menuju kematianKatakanlah, “sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”

Malaikat Izra’il datang… Saatku telah tiba, saatku telah tiba berpisah dengan dunia. Tubuhku terbujur kaku. Tak ada satu pun kata yang bisa terucap… kala itu aku hanya diam membisu menanti saat pertanggungjawaban yang mengerikan. Tubuhku diusung oleh para kerabatku, diusung ke suatu tempat, alam kubur. Perlahan tubuhku dimasukkan ke liang lahat. Baca entri selengkapnya »

Filed under: Puisi Hidup, , , , , , , , , , , , , , ,

Puisi untuk Buah Hatiku

puisi untuk buah hatikuPagi mendung menyelimuti desaku. Kukecup kening buah hatiku penuh manja, sembari tak lupa kukatakan, “Tunggu di sini ya, ayah mo pergi sebentar, ‘ntar juga ayah pulang”. Dia menjawab seperti penuh kecewa, “Iya Ayah”. Angin basah berhembus meniup langkahku. Aku berjalan berusaha menelusuri lorong kehidupanku yang sangat pengap saat ini. Baca entri selengkapnya »

Filed under: Puisi Hidup, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kasih Ibu

kasih ibuAdikku, aku menemukan secarik kertas yang terselip pada sepotong bambu penuh debu dan usang, yang tersimpan di dekat kepala Ibu, di ujung ranjang yang telah usang pula, tempat tidur ibu, ketika ibu masih hidup dulu. Ternyata kertas itu adalah sepucuk surat, yang sengaja dia tulis sebagai wasiat yang tidak ternilai harganya bagi kita. Baca entri selengkapnya »

Filed under: Puisi Hidup, , , , , , , , , , , ,

Pengunjung

Laman

Arsip